Jumat, 19 September 2008

KITA PUNYA BENDERA


Sebuah film untuk menyambut 17Agustusan yang sangat menarik, mengangkat issue tentang eksistensi etnis tionghua yang selama ini seringkali tabu untuk dibicarakan. Film ini menceritakan tentang 4 orang sahabat karib berusia 10 tahun : Timmy, Nia, Jawor, dan Romi. Berawal dari pengisian formulir di sekolah, dimana setiap anak diminta untuk mengisi apa etnis / keturunan mereka. Ternyata, diantara sekian banyak anak-anak, ada seorang anak yang bingung dengan etnis/ keturunannya sendiri. Itu adalah Timmy, yang beretnis tionghua, namun karena kurang mendapat pengetahuan dari orang tua dan lingkungannya, ia mengisi daftar dirinya dengan ‘keturunan jawa’.

Timmy, seorang anak yang selalu pingsan dalam upacara bendera dan berteman akrab dengan Nia, Jawor, dan Romi yang merupakan keturunan Bali, Jawa, dan Batak pun menjadi bingung dan sangat penasaran untuk mencari tahu tentang apa keturunannya. Lambat laun, ia mulai memahami bahwa ia berbeda dengan teman-temannya, ia adalah keturunan Cina. Bukan keturunan Jawa, Bali, atau Batak seperti 3 sahabatnya yang bisa ia temukan dalam buku suku Indonesia. Cina tidak ada dalam rentetan suku yang termasuk Indonesia. Kisah terus berlanjut sampai ketiga sahabatnya ini ikut membantu Timmy untuk mencari tahu tentang kebudayaan Cina dan supaya Timmy bisa menjadi ‘orang cina beneran’. Akhir cerita, Timmy menyadari, bahwa dengan perbedaan yang dimilikinya, ternyata Timmy tetaplah bagian dari orang Indonesia.

Issue yang diangkat memang cukup berat dan sensitive, namun dapat dikemas dengan menarik,ringan , dan humoris. Intinya, film ini berusaha mengaangkat issue tentang masalah rasial, terutama etnis tionghua yang selama ini selalu disimpan-simpan dan tidak pernah selesai. Perbedaan itu memang ada, so what? Toh kita tetap satu, orang Indonesia. Seharusnya kita masing-masing mengenal budaya keturunan kita dengan baik dan tetap bersatu sebagai ‘orang indonesia’.

Kita Punya Bendera pernah diputar pada 17 Agustus 2008 lalu di Blitz Megaplex untuk mengesahkan bahwa ini adalah film layer lebar. Belum memungkinkan untuk masuk ke 21, XXI, mungkin karena issue yang diangkat dianggap terlalu sensitive. Sutradara dan Produser (Steven Purba & Hadi), serta tim memiliki visi untuk membawa film ini keliling Sekolah Dasar di seluruh Indonesia, sampai ke tempat-tempat terpencil dimana anak-anak tersebut belum pernah merasakan menonton fim layar lebar. Jadi, konsepnya adalah ‘layar tancap gratis’. Dvd sampai sekarang ini belum beredar karena masih menunggu moment yang tepat. Akan tiba saatnya dimana setiap sekolah dasar diberi DVD secara gratis, termasuk UNTAR juga akan diberi info lebih lanjut apabila DVD sudah beredar. Overall, saya sangat salut dengan orang-orang yang telah membuat film ini dengan modal pribadi untuk Indonesia. Walaupun secara teknik belum sempurna, tapi inti pesan yang disampaikan sangat bermakna dan menarik sekali. Semoga sukses terus ‘Kita punya bendera’!!

Tidak ada komentar: